Tempat pekuburan atau persemayaman jenazah
berbentuk lubang-lubang pada dinding cadas. Tempat ini merupakan hasil kreasi
manusia Toraja yang luar biasa. Bagaimana tidak, persemayaman yang telah ada
sejak abad ke-16 itu dibuat dengan cara memahat. Saat itu, tentu dengan
peralatan yang sangat sederhana.
Lemo terletak di desa (lembang) Lemo. Sekitar
12 kilometer sebelah selatan Rantepao atau enam kilometer sebelah utara Makale.
Dinamai Lemo karena beberapa model liang batu itu
berbentuk bundar dan berbintik-bintik menyerupai buah jeruk atau limau.
Kuburan-kuburan batu itu disebut juga sebagai liang paa'.
Ada 75 lubang pada dinding cadas. Beberapa di
antaranya memiliki patung-patung berjajar yang disebut tau-tau. Patung-patung
itu adalah lambang kedudukan sosial, status, dan peran mereka semasa hidup
sebagai bangsawan setempat.
Obyek ini ramai dikunjungi sejak tahun 1960. Selain
menyaksikan kuburan batu, wisatawan juga dapat membeli berbagai sovenir atau
berjalan jalan sekitar obyek tersebut menyaksikan buah buah pangi yang ranum
kecoklatan. Buah-buah itu siap diolah dan dimakan sebagai makanan khas suku
Toraja yang di sebut pantollo pamarrasan.
2. MAKAM DAYAK BENUAK - KALIMANTAN TIMUR
Berkunjung ke kampung suku dayak Benuaq ataupun suku dayak Bentian di pedalaman Kalimantan Timur. Kuburan akan mudah ditemukan di halaman samping atau tepi jalan menuju kampung orang Dayak Benuaq.
Kuburan orang Benuaq atau Bentian tidak didalam taah seperti layaknya suku lain ketika pertama meninggal mereka akan dimakamkan didalam kotak yang di sangga oleh tiang atau di gantung pada tali. kemudian setelah beberapa tahun kuburan itu dibuka lagi lalu tulang belulang si mati di doakan lalu di masukan kedalam kotak bertiang yang permanent.
2. MAKAM DAYAK BENUAK - KALIMANTAN TIMUR
Berkunjung ke kampung suku dayak Benuaq ataupun suku dayak Bentian di pedalaman Kalimantan Timur. Kuburan akan mudah ditemukan di halaman samping atau tepi jalan menuju kampung orang Dayak Benuaq.
Kuburan orang Benuaq atau Bentian tidak didalam taah seperti layaknya suku lain ketika pertama meninggal mereka akan dimakamkan didalam kotak yang di sangga oleh tiang atau di gantung pada tali. kemudian setelah beberapa tahun kuburan itu dibuka lagi lalu tulang belulang si mati di doakan lalu di masukan kedalam kotak bertiang yang permanent.
Biasanya tiap keluarga mempunyai kuburannya
masing-masing dan kebanyakan letaknya disamping rumah keluarga, tidak
dipekuburan umum seperti kebanyakan di kota atau kampung lain. Hampir tiap
malam terdengar musik pemanggil arwah orang yang sedang mengadakan upacara
Beliatn tarian dan mantra penyembuhan untuk anak ataupun untuk mendoakan orang
meninggal.
Dibangun sekitar tahun 1632 oleh Sultan Agung, raja
Mataram Islam terbesar, bangunan makam lebih bercorak bangunan Hindu. Pintu
gerbang makam dibuat dari susunan batu bata merah tanpa semen yang berbentuk
candi Bentar.
Memasuki makam raja-raja Mataram jelas tidak sama dengan memasuki pemakaman umum. untuk masuk ke makam Sultan Agung, maka selain harus mengenakan pakaian adat Jawa, kita harus melepas alas kaki, juga harus melalui tiga pintu gerbang.
Memasuki makam raja-raja Mataram jelas tidak sama dengan memasuki pemakaman umum. untuk masuk ke makam Sultan Agung, maka selain harus mengenakan pakaian adat Jawa, kita harus melepas alas kaki, juga harus melalui tiga pintu gerbang.
Bahkan yang bisa langsung berziarah ke nisan para
raja itu pun terbatas pada keluarga dekat raja atau masyarakat lain yang
mendapat izin khusus dari pihak Kraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta.
Oleh karena itu, peziarah awam yang tidak siap
mengenakan pakaian adat Jawa, terpaksa hanya bisa melihat pintu gerbang pertama
yang dibuat dari kayu jati berukir dan bertuliskan huruf Jawa berusia ratusan
tahun, dengan grendel dan gembok pintu kuno.
Hanya para juru kunci pemakaman itu yang bisa
membuka gerbang tersebut. Jika toh masyarakat awam bisa melihat ”isi” di balik
pintu gerbang pertama, itu pun ketika keluarga raja datang, pintu gerbang
dibuka lebar, dan masyarakat bisa melongok sebentar sebelum gerbang itu
ditutup. Rasa penasaran itu pula yang menyebabkan misteri makam raja Mataram
tetap terpelihara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar