Melatih bayi untuk berbicara bukan hal
yang sulit dalam dunia psikologi. Bayi yang berbicara bukan berarti berbicara
seperti manusia dewasa. Hehehe Namun, ia akan mendapatkan proses yang lebih
cepat perkembangan cara berbicaranya. Berikut beberapa cara untuk menstimulasi
agar perkembangan bicara batita semakin lancar dan ia gemar bicara:
• Ceritakan kesibukan Anda. Omongkan dengan lantang apa saja yang sedang Anda kerjakan dan lemparkan pertanyaan-pertanyaan untuk batita. “Teruslah bicara, walaupun Anda nampak konyol karena batita tak bisa menjawab,” usul Pam Quinn, terapis wicara di RS Rehabilitasi Schwab, Chicago.
• Ceritakan kesibukan Anda. Omongkan dengan lantang apa saja yang sedang Anda kerjakan dan lemparkan pertanyaan-pertanyaan untuk batita. “Teruslah bicara, walaupun Anda nampak konyol karena batita tak bisa menjawab,” usul Pam Quinn, terapis wicara di RS Rehabilitasi Schwab, Chicago.
• Jadi ‘role model’. Bila batita Anda mengatakan “cucu” untuk susu, gunakan pengucapan yang benar ketika Anda merespon, “Ini susumu.” Kembangkan penguasaan bahasanya dengan menambahkan kata-kata baru, misalnya “Susumu warnanya putih, enak sekali.” Strategi ini tak hanya akan menambah jumlah kosa katanya tapi juga mengajarkan cara kombinasi kata. Namun hindari mengoreksi ucapannya. “Menunjukkan kesalahan anak bisa membuatnya tak nyaman. Bahkan anak seusia itupun dapat mulai merasa bahwa apapun yang dilakukannya selalu salah di mata ibu,” kata Pam lagi.
• Berlagak “bodoh”. Beri batita kesempatan untuk meminta dan mengungkapkan kebutuhannya sebelum Anda memberikan padanya. Contohnya, saat bermain, ia menggulirkan bola dan Anda tahu ia ingin Anda mengembalikan bola itu padanya, pura-pura saja Anda tidak mengerti, berikan ekspresi wajah bingung dan bertanya, “Ibu harus apa?” Jeda seperti ini akan menyemangatinya untuk berkomunikasi.
• Tetap nyata. Hindari untuk mengucapkan kata berlebihan atau berbicara dalam bahasa slang atau bahasa pergaulan yang tak dimengerti balita usia 1-2 tahun. Orangtua wajib berbicara dalam kalimat-kalimat reguler dan dalam bahasa yang benar, yang akan membantu anak mengerti cara memadukan kata menjadi kalimat yang bermakna.
Melatih bayi belajar bicara sejak dini
akan melatih membantu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak dengan lingkungan.
Apa yang kita katakan, akan tersimpan dalam memorinya dan suatu saat anak akan
meniru apa yang dia dengarkan, baik yang di ajarkan orang tua maupun oleh
orang-orang di sekitarnya. Satu hal yang paling penting adalah mengajarkan anak
bicara dengan kata-kata yang positif, meskipun dia belum bisa bicara, karena
ini akan mengasah rasa percaya diri mereka. Berikut Di bawah ini tips mengajar
si kecil berbicara:
·
Ajak bayi
berbicara sesering mungkin, sejak dini, meskipun dia belum waktunya berbicara.
· Selalu berbicara perlahan dan jelas padanya.
Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengan si kecil.
· Saat kita sedang bermain dengan di kecil,
sebaiknya matikan radio atau televisi.Suara radio dan televidi bisa mengacaukan
konsentrasinya.
·
Pilihlah kalimat sederhana.
· Ajukan pertanyaan yang memancing jawaban lebih
dari satu suku kata. Mungkin jawabannya tidak jelas, tapi kita harus tetap
menghargainya dan menunggu responnya.
· Ajaklah si kecil bermain. Mengajarinya berbicara
bisa melalui permainan, misalnya ciluk ba, bermain tebak -tebakan,atau juga
melalui kegiatan sehari-harinya, dari mandi, makan, berjalan-jalan, dll.
· Cari kata yang mudah untuk memahaminya.
· Ulangi apa yang dia katakan, atau yang sedang di
coba mengatakannya.Ini akan memperjelas maknanya.
· Hindari bicara kasar dan buruk di depan
mereka.Karena apa yang kita ucapkan akan tersimpan di memori otak anak, dan
suatu saat kata-kata buruk dan kasar akan di tiru oleh mereka.
· Beri dia perhatian pada bayi jika dia mulai
mengoceh.Tatap matanya seolah kita tahu apa yang sedang di ucapkannya. Ini akan
membuat mereka senang untuk berbicara.
· Beri tanggapan untuk ocehannya, ingat ,selalu
gunakan bahasa yang benar,dan tidak di cadel-cadelkan.
· Jangan menyalahkan apa yang dia katakan. Ulangi
apa yang mereka sampaikan meskipun salah dengan kata yang benar dan
berulang-ulang.
·
Kenalkan bayi pada di rinya sendiri, misalnya
menunjukan mana mata, hidung, telinga,dll.
· Kenalkan juga pada benda sekitar {kursi, lampu, dll} dan juga orang-orang di sekitarnya {kakek, nenek, dll}.
· Ceritakan kegiatan yang sedang kita lakukan,
misalnya: memandikan
bayi, membacakan cerita, membuat susu,dll.
· Putarkan lagu anak-anak sambil turut serta
bernyanyi.lebih baik lagi jika kita ikut menari dan bergoyang-goyang sambil
bertepuk tangan.
· Bacakan buku cerita. Pilih buku cerita dengan
gambar yang menarik. Gambar yang berwarna-warni akan membuat si kecil semakin
tertarik.
· Tanggapi kemampuan atau perilakunya dengan
positip. Misalnya jika dia bisa mulai tengkurap, puji dia jika dia bisa
menghabiskan makanannya,beri dia ciuman,dll.
· Lihat respon si kecil saat di ajak bicara,jika
mereka masih memperhatikan kita, dapat terus di ajak bicara.Tetapi jika tidak
dan mulai memperhatikan ke hal lain,kita basa memperhatikan waktu
berbicara untuk sementara,dan di ulang lagi di lain waktu. Mungkin saja si
kecil mulai bosan dan jangan di paksa.
Intinya: banyak-banyaklah berbicara
pada si kecil. Makin banyak stimulasi yang kita berikan, maka semakin cepat
pula dia mengembangkan kemampuan berbicaranya.
hihihi.. dah mau punya anak yah !!
BalasHapusmampir di blogku juga Palopo nah :D
BalasHapushttp://utamitamii.blogspot.com hehe
oke..
BalasHapus