WARTEGG TEST PSYCHOLOGY


Alat tes ini  digunakan  untuk  pemeriksaan  kepribadian  yang  berkaitan dengan  tujuan  seleksi atau  tujuan  diagnosa  suatu  penyakit,  pelengkap, sebagai  kontrol alat lain  (DAP,  BAUM, dan HTP) Ada  delapan  kotak  gambar  berisikan  8  simbol,  tugas  anda adalah melengkapi  dan  melanjutkan  gambar dengan  memakai  pensil  hitam  28, menjadi  gambar  yang  utuh  dan  tidak  harus  berkaitan  satu dengan yang lain.Gambarlah sesuai dengan  imajinasi anda dengan memakai pensil.

ANALISA WARTEGG TES:
1.  Gambar 1 menunjukkan proses  adaptasi  terhadap Iingkungan
2.  Gambar 2 menunjukkan fleksibilitas perasaan
3.  Gambar 3 menunjukkan motivasi/hasrat untuk maju
4.  Gambar 4  menunjukkan  standar  ukuran  cara  mengatasi  kesulitan  dan masalah
5.  Gambar 5  rnenunjukkan  cara seseorang dalam  bertindak/  mengambil tindakan
6.  Gambar 6 menunjukkan cara/pola berpikir, dan analisa seseorang
7.  Gambar 7 menunjukkan perasaan dan emosi  seseorang
8.  Garnbar 8 menunjukkan cara seseorang dalam  berhubungan status sosial

Ini adalah contoh kepribadian seseorang :



15 komentar:

  1. kalau sudah jadi gambar itu, analisis kepribadiannya bagaimana ya? apa ada hubungannya dengan urutan gambar yang diselesaikan lebih dulu? misalnya, kalau kita mulai dengan nomor 6, itu artinya apa dst?

    BalasHapus
  2. itu adalah kerahasiaan ilmu psikologi. makanya disekolahkan.
    tapi yang penting disini adalah bagaimana meningkatkan kepribadian anda menjadi lebih baik. gambar itu tak akan salah makna, seiring dengan pemikiran anda dalam menghadapi kehidupan ini.
    Terima kasih telah berkunjung mbak lia

    BalasHapus
  3. kesalahan yg banyak dilakukan oleh orang ttg psikotes adalah: memperlakukannya seperti ulangan atau ujian yg ada di sekolah, ada jawaban yg benar dan jawaban selain itu adalah salah. akibatnya yg terjadi adalah berusaha mencari 'kunci jawaban' ataupun tip-trik 'supaya terlihat berkepribadian baik'. akibatnya hasil tes tdk mampu mendeskripsikan kondisi riil psikologis seseorang secara faktual (alias fake). sampai kapan sih kita bisa 'membohongi kepribadian' di hadapan orang lain, terutama di hadapan atasan yg menilai kinerja kita??? krn itu, jujur jujur sajalah apa adanya. kalo pun tdk diterima tes krn kita dianggap kurang layak utk suatu lowongan pekerjaan, ya berarti memang tdk cocok buat kita. buat apa dipaksakan supaya diterima kalo toh nanti setelah itu kita tdk bisa apa-apa

    BalasHapus
  4. Nov, anda benar sekali. Kepribadian adalah kepribadian, tak ada yang salah dari nilai-nilainya. saya mengutip "sampai kapan sih kita bisa 'membohongi kepribadian' di hadapan orang lain, terutama di hadapan atasan yg menilai kinerja kita???"
    itu sangat benar.
    jangan mengejar jabatan, kejarlah kesesuaian dan kepantasan yang anda harus duduki. Wong rejeki nggak kemana asal dikejar dengan jujur dan cermat.
    makasih telah memberi komentar, itu sangat membantu.

    BalasHapus
  5. betul,dalam tes psikologi kebanyakan orang berusaha mencari jawaban yg benar krna mereka takut akan jawabanya salah,padahal di dalam tes psikologi tdk ada jawaban benar/salah. hasil dr tes itu adlh gambaran dr kepribadiaan kita.

    BalasHapus
  6. nara, itu sangat benar. terima kasih telah berkunjung

    BalasHapus
  7. Artikelnya bagus mas, bermanfaat sekali buat yang mau ikutan psikotes. makasih ya. Silahkan berkunjung ke blog saya untuk info soal psikotes lainnya

    BalasHapus
  8. Pemikiran "psiko tes seperti ulangan sekolah' sepertinya sudah mengendap mindset banyak orang. Padahal itu yang salah kaprah, mencari trik agar terlihat berkepribadian baik itu sama saja menolak kepribadian yg dimiliki. Psiko tes untuk melamar kerja misalnya, bukan masalah agar terlihat pribadi yg baik tapi masalah menjodohkan kepribadian dengan pekerjaan itu, kalo nggak diterima berarti ya bukan jodoh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maya, terima kasih komentar dan penjelasannya. salam kenal
      admin

      Hapus
  9. Salam kenal buat who Am I? artikel nya bagus banget. Sekedar tambahan informasi seputer wartegg test di blog saya. silahkn berkunjung. Terima kasih

    BalasHapus
  10. itu intepretasinya gak salah tuh. lagian hati2 loh posting alat tes psikologi di internet. kena kode etik ya to...ckckckc....

    BalasHapus
  11. kenapa pertanyaan dalam psikotes selalu berulang-ulang??
    apa ada sesuatu disana?
    apa kita harus sama menjawabnya atau gmna??

    BalasHapus
  12. Kalo kita salah jurusan trs kita gk cocok ma kerjaan yg kita lamar yg notabene sesuai jurusan kita.padahal kita kuliah jg d suruh org tua kita ngambil jurusan itu...apa kita ini mau nganggur selamanya..modal usaha jg gk ada..mau kerja apa terusan....org nikah tanpa ada kecocokan pun d cocok2in jg cocok kok..masalah ini itu tergantung rejeki..realita psikotest jg banyak salah nya drpd bener nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini masukan yang bagus.
      Psikologi bekerja dengan profesional.
      Soft skill seseorang bisa bertambah, namun pada dasarnya soft skill tidak akan berubah jauh.
      Jika seseorang tidak melulusi sebuah jurusan secara terpaksa, bukan berarti tidak cocok sama sekali. Hanya saja, hasil kurang maksimal. Namun dia akan terbantu dengan softskill yang dia miliki.
      Dan psikologi terus berkembang. Yang dulunya memang banyak hasil subjektif, namun sekarang sudah diusahakan untuk objektif.
      Terima kasih telah berkunjung.

      Hapus